Dan karena itu pula malam ini di tengah telap gulitanya rumah kami--bukan karena tak ada listrik mengalir, hanya saja keluargaku sudah terlelap semua--aku rela mengorbankan kedua mataku untuk menerima radiasi berlebih dari Sasi--laptop adikku--hanya demi mengetik beberapa paragraf yang dapat menjelaskan rasa terkejutku.
Secara tidak langsug, aku memang pengagumnya. Hanya pengagum. Dia orang yang romantis, pandai mengungkapkan perasaannya hanya melalui lagu ciptaan orang yang ia nyanyikan disaat yang tepat, Jujur, aku suka caranya menyatakan rasa. Sedikit sama dengan pacarku, dulu, ketika kami masih hangat-hangatnya pasangan baru. Meski sekarang katanya dia belum menemukan waktu yang tepat untuk melakukan hal semacam itu lagi, hal yang selalu kunanti. Kejutan kecil darinya.
Yaps, dia sukses membongkar pikiranku dan khayalanku. Dia membuatku bermimpi lagi, membuatku sadar aku punya mimpi lain yang menanti. Dia juga terjebak, mungkin agak seperti Keenan, dia bingung dengan apa yang jadi pilihannya nanti. Untungnya aku tidak, aku mungkin tidak seperti Kugy yang galau antara mimpi dan realita. Aku sadar aku juga pengkhayal, sepertinya, tapi aku tahu semua mimpiku bisa tercapai berbarengan dengan realita hidupku. Aku sadar terlalu banyak kata mungkin dalam hidupku, kata keramat, tak bolehlah aku terlalu sering melafalkannya.
Hei, apa-apaan ini? Kenapa aku malah menceritakan hal yang sangat out of topic seperti ini?
Sudahlah, lupakan.
Lagi-lagi aku sadar, ini saatnya aku jujur, ketika sendirian seperti ini aku merasakan sesuatu seperti keluar dari dalam diriku. Aku seperti menemukan oase kehidupan yang sempat hilang. Dulu, 4 tahun yang lalu, aku selalu bilang kalau aku tak punya media untuk menuangkan ideku. Setelah aku punya media, aku malah merasa kehabisan ide. Dan sekarang aku tahu apa yang selama ini tidak aku temukan,
"waktu untuk sendirian dan memikirkan diriku".
Ketika aku bersma orang lain aku tak sempat memikirkan diri sendiri, aku telah menjadi orang yang terlalu baik hingga lebih memilih memikirkan orang lain yang belum tentu mau memikirkanku.Dan saat sendiri aku bisa lebih banyak bercengkrama dengan diriku, dengan hidup, tentang apa yang kudapat dan kualami hari ini, tentang perasaanku pada semua orang, yang selama itu terbungkus rapat.Oyeah, sekarang aku merasa hidup. Gerakan jariku diatas tuts Sasi ini memberikanku perasaan aneh yang nyaman. Seperti jatuh cinta lagi, pada hal yang sama.
Aku cinta menulis!!
Dan kau tahu? Hal yang sama terulang setengah hari lalu. Dan aku masih merasa itu menggelikan.
BalasHapus