Kami menyulam rasa tanpa suara
Lirikan mata dan sungging tipis menjelma kata
Suatu kali mencoba bercerita
Kali lain bahkan segan memandang muka
Penasaran tak terelakkan
Apakah dia rasa yang kurasakan
Apakah kami bahkan dalam satu pengertian
Entah kutemukan jawabnya kapan
Sekarang saja aku bahagia
Hanya melihat dia di ujung sana
Kuraba senyumnya dengan picingan mata
Merasa-rasa benarkah adanya
Mari biarkan kisah ini berjalan
Tanpa ucapan tanpa ikatan
Biar hati kita yang punya jawaban
Hingga tiba waktunya terungkapkan
(Ditulis di pagi dingin berselimut sisa hujan November)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar