Ya Allah....
Maafkan saya yang terlalu menurutkan ego saya, melupakan perasaan mereka..
Ya Allah....
Ampunilah saya yang telalu berprasangka pada hambaMu yang lain..
Ya Allah....
Biarkanlah saya menjalin hubungan yang baik kembali dengannya..
Ya Allah....
Engkaulah Yang Maha Mengerti hati hambaMu..
Ya Allah....
Ampuni hamba......
"milik pemimpi hebat yang mempercayai langit sebagai tempat menggantungkan mimpi-mimpinya"
Rabu, 25 Juli 2012
malam kejam (ini egoku)
aku dan egoku
memaksanya merubah rasa
bukan, bukan dia yang itu
ini dia yang lain lagi
yang menyukai diaku
meski tau dia bersamaku
aku tau ini egoku
aku berlebihan mungkin
aku menyakitinya lagi malam ini
dan terus mendikte diri
bahwa dia yang menyakitiku
ini egoku
selalu nyinyir mendengar katanya
aku jahat
dan selalu memaksa berpikir dia jahat
dia jahat
dia dan diaku
membawaku dalam prasangka
menusukku
tak mau terulang
tolong
lupakan diaku
memaksanya merubah rasa
bukan, bukan dia yang itu
ini dia yang lain lagi
yang menyukai diaku
meski tau dia bersamaku
aku tau ini egoku
aku berlebihan mungkin
aku menyakitinya lagi malam ini
dan terus mendikte diri
bahwa dia yang menyakitiku
ini egoku
selalu nyinyir mendengar katanya
aku jahat
dan selalu memaksa berpikir dia jahat
dia jahat
dia dan diaku
membawaku dalam prasangka
menusukku
tak mau terulang
tolong
lupakan diaku
Adek dan Chelsea
Aku : Dek, sejak kapan kamu suka bola?
Adek : Gak juga tuh, kenapa?
Aku : Kok mau-maunya beli batik bola?
Adek : Oh, ini. Lagi suka aja ama Chelsea.
Aku : Ha? Kok bisa sih? Katanya gak suka bola?
Adek : Ini gara-gara kemaren Mama ngebeliin sendal Chelsea, jadi pengen aja. Lagian motifnya bagus.
Aku : Ooooh -____-
Adek : Gak juga tuh, kenapa?
Aku : Kok mau-maunya beli batik bola?
Adek : Oh, ini. Lagi suka aja ama Chelsea.
Aku : Ha? Kok bisa sih? Katanya gak suka bola?
Adek : Ini gara-gara kemaren Mama ngebeliin sendal Chelsea, jadi pengen aja. Lagian motifnya bagus.
Aku : Ooooh -____-
Senin, 23 Juli 2012
rindu
aku rindu senyumnya
aku rindu sapaannya
aku rindu suaranya
aku rindu tatapannya
aku rindu perhatiannya
aku rindumata besarnya
aku rindu dia
aku rindu sapaannya
aku rindu suaranya
aku rindu tatapannya
aku rindu perhatiannya
aku rindu
aku rindu dia
kaset yang harusnya kubuang
Entah kenapa tiba-tiba aku teringat pada masa-masa itu. ketika aku bertemu lagi dengannya setelah sekian lama terpisah ruang dan waktu. Aku tau, mungkin tak ada yang istimewa baginya tentang pertemuan ini, sejujurnya aku pun begitu, tadinya. Aku sama sekali tidak menanggapi keinginannya untuk menemaniku dengan antusiasme berlebih, hanya rasa senang sesaat, tadinya. Tapi sungguh, lama-lama kurasa pertemuan itu begitu membekas, begitu seringnya memori itu terputar dalam benakku. Aku sadar, sepenuhnya sadar bahwa aku menyayanginya dengan tulus (kurasa). Dan hingga saat ini (baca : detik ini) aku masih sering mencari tau tentang dirinya (lagi), tersenyum melihat foto-foto penuh senyumnya. Tuhan, dia membuatku meleleh. Dia mungkin tak pernah tau apa yang selama ini kulakukan ketika dia menghilang, menutup semua jenis komunikasi yang (mungkin) bisa kami lakukan. Aku tau, aku punya dia yang lain dan dia pun punya, tapi aku tetap ingin dia tau bahwa dia adalah yang pertama kusuka dan tetap dia yang pertama terbayang dipikiranku ketika aku mengenang rasa sayang. Sungguh, aku masih sangat merasa bersalah pada diaku yang sekarang. Aku dengan semena-mena menodai rasa sayangnya padaku hanya demi orang yang (mungkin) sesungguhnya bahkan tak suka melihatku lagi. Aku memang terlalu sering menyakiti mereka, tapi tidakkah mereka tau betapa tersakitinya aku ketika menjalani kisah seperti ini? Ah, ini seperti dongeng. Maafkan aku yang terlalu sering mengeluh tanpa bisa melakukan apa pun untuk merubah keadaan. Aku toh tetap harus berjuang menyayangi diaku dan (terus) memperhatikan dan menonton hubungannya dengan dianya. Aku selalu tau bahwa cinta memang tak harus memiliki, bahwa kasih yang tulus adalah membiarkannya bahagia, dengan atau tanpa aku bersamanya....
Oh, betapa aku harus segera membuang kaset ini. Kaset memori indahku bersama dia. Tapi sungguh, ketika kugerakkan tangan berusaha membuangnya, hati ini tak rela. Baiklah, biarkan saja aku menyimpannya, dalam lipatan cerebrum yang terdalam. Agar sulit bagiku mencarinya, dan kecil kemungkinanku membukanya lagi....
Oh, betapa aku harus segera membuang kaset ini. Kaset memori indahku bersama dia. Tapi sungguh, ketika kugerakkan tangan berusaha membuangnya, hati ini tak rela. Baiklah, biarkan saja aku menyimpannya, dalam lipatan cerebrum yang terdalam. Agar sulit bagiku mencarinya, dan kecil kemungkinanku membukanya lagi....
sajak rindu
merindunya
sungguh merindu
rinduku pada dia yang lupa
menguak masa lalu
masa saling mendamba
bukannya mencinta
aku dia tetap berbeda
aku dia tak bisa bersama
aku dia dan dia lainnya
sungguh merindu
rinduku pada dia yang lupa
menguak masa lalu
masa saling mendamba
bukannya mencinta
aku dia tetap berbeda
aku dia tak bisa bersama
aku dia dan dia lainnya
Langganan:
Postingan (Atom)