Sabtu, 21 Juli 2012

UNSRI I'm coming!!!

Bismillahirrahmaanirrahiim :)
Alhamdulillah wa syukurillah...
Maaf baru ngasih kabar, saya INTAN CHAIRRANY telah berhasil lolos ke PENDIDIKAN DOKTER, UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Tau gak siih? SAYA SPEECHLESS!!
Saya memang sangat, sangat berharap, dan Allah mendengar.
Subhanallah, tiada daya upaya yang dapat kuperbuat melainkan berkat kuasaMu Ya Rabb..
Sekarang saya baru pulang dari Bumi Sriwijaya setelah melakukan pemeriksaan dan registrasi ulang.
Tapi sekarang saya masih belum menerima KPM maupun almamater, bisa dibilang saya masih belum resmi yaa.. (lol)
But by the way, thanks all, I love you all..
Thanks for being everything for me :*

Selasa, 03 Juli 2012

Bismillahirrahmanirrahiim..

Maalam ini aku benar-benar tercerahkan oleh apa yang sudah aku baca. Betapa kakak-kakak kelasku, dan beberapa temanku, sudah mencicipi beragam pengalaman berharga di luar sana, tanpa membayar sepeser pun. Kalau ditanya aku iri atau tidak? Tentu saja, sangat iri. Aku juga sangat ingin pergi berkelana ke luar sana, aku ingin merasakan belajar di negeri orang. Ingin sekali. Dari zaman SMP sampe sekarang udah lulus SMA masih aja belum kesampean. Masalahnya simpel, aku masih sering males, ketinggalan info, banyak alesan, dan gak bisa BAHASA INGGRIS!

"Helloooo... Ini udah tahun 2012 dan lo gak bisa bahasa Inggris?! Yang bener aja!"

Yaa, gue bisa sih, tapi buat casciscus dong bukan buat nulis dan bikin personal statement. Itu yang paling bikin aku kelabakan tiap mau ngajuin apply beasiswa ke luar. Alhasil sampe sekarang aku masih aja anteng di Bumi Pertiwi.
Semoga aja ntar setelah aku kuliah aku bisa dapat kesempatan yang lebih besar untuk menuntut ilmu di negeri orang. Amiiin..
Ya Allah, permudahkanlah jalan hamba-Mu ini...

Senin, 02 Juli 2012

Belajar bahasa inggris OTODIDAK . WHY NOT ???


Mungkin diantara anda sekalian akan bertanya, Apa bisa belajar bahasa inggris secara mandiri (otodidak, tanpa mengkuti kursus bahasa secara khusus dan belajar dalam suatu institusi)?
Jawabnya adalah bisa!
Saya bisa mengatakan demikian karena saya secara pribadi telah membuktikannya dan juga saya menyaksikan sendiri beberapa orang di sekitar sayapun berhasil melakukan hal yang serupa. Bahkan saya mendapatkan tambahan bukti yang meyakinkan ketika saya tinggal di Jogja sekitar 3 tahun saat sebelum krisis moneter tahun 1997 ketika kunjungan wisatawan dari mancangara (yang berbahasa inggris) sangat banyak. Saya menyaksikan bahwa ternyata di sekitar Malioboro Jogjakarta banyak sekali anak-anak muda yang berjualan souvenir dan jadi “guide illegal” (karena tidak memiliki semacam lisensi / SIM dari dinas pariwisata) yang bisa berkomunikasi dengan bahasa inggris dengan para wisatawan manca MESKIPUN mereka bulan sarjana jurusan bahasa inggris atau kursus bahasa inggris!
Baiklah saya tidak akan bertele-tele. Langsung saja saya memulai tips belajar bahasa inggris secara mandiri. Inilah beberapa kiatnya:

1. AMBaK (Apa Manfaatnya Bagi Ku?)

dalam bahasa yang lebih keren adalah – anda harus mempunyai visi yang jelas ketika hendak mempelajari bahasa inggris. 
Wah apa pula visi itu?
Begini, untuk belajar apapun, anda HARUS MEMPUNYAI SUATU DORONGAN YANG KUAT. Artinya: UNTUK APA ANDA MEMPELAJARI HAL (BAHASA) ITU? Dari contoh yang saya kemukakan di atasa tentang pemuda jogja yang tinggal di daerah wisata, seperti malioboro. Mereka mempunyai dorongan yang sangat besar untuk belajar bahasa inggris. Dorongan tersebut berupa keinginan MENDAPATKAN UANG dengan menguasai bahasa inggris. Artinya jika mereka tidak bisa berbahasa inggris mereka tidak bisa menjual souvenir dan menjadi guide bagi turis.
Tidak harus uang hal bisa memotivasi anda.. banyak hal.. yang apa penting apa saja yang membuat anda termotivasi. Adik saya belajar bahasa inggris dengan motivasi agar dia bisa mendapatkan foto-foto dari pemain sepak bola eropa yang di belakangnya ada tanda tangan asli dari sang idola. Di rumah saya ada foto kiper timnas italia beberapa tahun lalu yaitu, Buffon – ada lagi Gianluca Pagliuca, dan sebagainya, semuanya asli dan ditandatangi. Adik saya mendapatkan itu semua dengan mengirim surat ke mereka dan tentu saja dengan berbahasa inggris. Nah itu contoh dari AMBaK dalam belajar bahasa inggris.
Sekarang apa AMBaK anda dalam belajar berbahsa Inggris?

2. Cari Hal yang menyenangkan!

Tidak ada satu metode yang pas dalam belajar bahasa inggris untuk semua orang. Orang boleh mengatakan metode A, B, C atau Z yang paling bagus, tetapi saya yakin dan banyak bukti bahwa banyak orang yang belajar dengan metode-metode tersebut merasa tidak berhasil. Artinya pendekatan belajar tiap orang TIDAK SAMA. Kalau anda memahami teori multiple Intelligence (MI) dan dasar-dasar quantum learning (QL) atau Neuro Lingustic Programming (NLP), anda pasti tahu hal itu. Bagi yang belum tahu saya akan ingin menjelaskan sedikit saja, untuk lebih jelasnya anda bisa cari di mbah Gugel, dengan kata kunci MI, QL atau NLP dengan modalitas (kecenderungan) belajar.
Singkatnya begini, menurut teori MI, semua orang cerdas. Ada cerdas musikal, bahasa (lingusitic), seni, fisikal dan seterusnya. Setiap orang yang mempunyai kecerdasan tertentu mempunyai kecenderungan belajar berebeda. Misalnya: orang yang mempunyai kecerdasan musikal, akan mudah sekali jika belajar menggunakan musik atau bahkan pelajaran itu dimasukkan dalam musik/nyanyian, contohnya anak-anak TK diajari sesuatu dengan cara bernyanyi.
Saya ingat ketika masih SMA dulu, saya dan dua orang temen saya suka berlomba-lomba mendengarkan Rick Dees Bulletin top 40 – tangga lagu mingguan lagu-lagu manca negara yang dipancarkan sebuah radio FM ternama di kota Surabaya dan Malang. Setiap sabtu sore atau minggu malam saya selalu “stay tune” di depan radio dan mendengarkan dan berburu lagu terbaru dan berusaha merekamnya di kaset yang sudah kami siapkan. Begitu dapat sebuah entri lagu baru yang asyik di dengar, maka saya selalu berusaha menuliskan liriknya – tentu untuk menuliskan lirik lagu berbahasa inggris saya harus memutar lagu itu berkali-kali. Selain itu saya harus mengecek lagi apakah arti dari setiap kata yang saya tulis, selanjutnya saya cek apakah kata-kata tersebut memang “masuk akal” secara susunan dan artinya. Hari Senin-nya saya dan temen saya mencoba untuk membandingkan hasil yang kami peroleh… puas rasanya bisa membuat transkrip lagu baru yang temen-temen lain belum tahu… untuk mencocokkannya kami biasanya menunggu dari temen yang beli kaset atau dari majalah-majalah remaja yang memuat lirik lagu teresbut. (jaman segitu belum ada internet lho.. di Malang jadinya ya harus bersabar lama untuk membuat crosscheck hasil transkrip lirik yang kami buat – kalau sekarang saya kira lebih mudah dengan adanya internet).
Selain membuat transkrip lagu, kami biasanya membuat parodi dari sebuah lagu yang terkenal. Biasanya sih untuk meledek teman tertentu kami membuat sebuah lagu tetep dengan syair bahasa inggris dengan nada yang sama Cuma isi syairnya saja yang berbeda- kami sesuaikan dengan keinginan kami (walau untuk urusan ledek-meledek ini saya sangat tidak menyarankan karena bisa membuat orang marah – he..he… tapi kalau untuk parodinya bolehlah)
Ketika kuliah, saya sudah tidak begitu suka mendengarkan dan berburu lagu-lagu terbaru, selain karena fasilitas tidak mendukung, radio lokal tidak ada yang menyiarkan acara yang sering saya dengarkan ketika SMA dulu. Yang jelas saya menemukan teman yang suka membuat parodi lagu-lagu. Tidak saja lagu bahasa inggris yang diubah liriknya tetapi lagu-lagu bahasa indonesiapun kami ubah liriknya ke dalam bahasa inggris meskipun artinya tidak sama persis dengan lagu aslinya.
Tidak hanya memparodikan lagu, saya juga memparodikan naskah-naskah drama pendek atau potongan dialog-dialog yang kami anggap menarik yang kami dapat di mata kuliah drama atau mata kuliah lainnya.
Selain membuat parodi, karena saya juga sangat suka menulis, maka saya membuat tulisan berupa puisi dan catatan harian dengan bahasa inggris dengan menggunakan kosa kata (frasa) terbaru yang kami dapat dari lagu atau di saat kuliah.
Dari kegiatan itu saya merasakan bahwa kemampuan berbahasa saya meningkat dan saya tidak perlu menghafalkan kosa kata secara khusus.

sumber : http://hajarwahyudi.blogspot.com/2011/01/belajar-bahasa-inggris-otodidak-why-not.html

Cita-Cita Kuliah di Harvard University


Harvard University adalah salah satu universitas ternama di dunia, bahkan di sebut-sebut kalau Harvard adalah nomor satu dengan kualitas terbaik di dunia. Delapan dari presiden Amerika termasuk George W. Bush dan Barrack Obama adalah jebolan Harvard. Tidak heran jika biaya kuliah di universitas ini sangat mahal sebanding dengan kualitas yang ditawarkan, sudah begitu seleksi masuknya pun begitu ketat dan kompetitif. Namun persoalan biaya tampaknya tidak menjadikan calon mahasiswa mengurungkan niat mereka untuk mendaftar di Harvard. Dari penelusuran singkat saya selama berada di Amerika didapati bahwa 90% pemuda yang saya temui mempunyai keinginan untuk masuk Harvard, beberapa dari mereka bahkan sebelumnya telah mengikuti seleksi namun gagal sehingga memilih kampus lain yang tingkat persaingannya di bawah Harvard. Ketika ditanya mengenai prospek kerja alumni universitas besar Amerika seperti Harvard, Yale, MIT, Chicago dan University of Pennsylvania rata-rata mereka mengatakan kalau jebolan kampus tersebut tidak perlu repot-repot mencari kerja, bahkan beberapa perusah

aan telah melirik mereka ketika berada di tahun terakhir perkuliahan, meskipun begitu sebagian besar alumni Harvard lebih memilih jalur wirausaha dibanding bekerja di persuhaan tertentu termasuk alumni Harvard di Indonesia. Dari hasil penelusuran tim VOA Indonesia didapati bahwa sebagian besar mahasiswa asing yang kuliah di Harvard mendapatkan pembiayaan melalui beasiswa.
Jumlah beasiswa yang ditawarkan begitu banyak mulai dari beasiswa yang sifatnya ikatan dinas hingga beasiswa dari negara asal mahasiswa. Salah seorang mahasiswa Indonesia yang diwawancarai reporter VOA Indonesia mengatakan bahwa masuk Harvard tidak sesulit seperti sebelumnya dibayangkan, asalkan punya kemampuan pasti bisa. Dalam tulisan ka
li ini, saya tidak akan menghitung berapa besar peluang diterimanya seseorang jika mendaftar di Harvard. Saya percaya berapa pun tingginya standar yang ditetapkan Harvard asalkan punya kemauan dan persiapan yang matang seseorang pasti bisa mewujudkannya. Semua itu bergantung dari proses yang dijalani untuk menuju ke sana. Saya mempunyai mimpi,  semangat besar dan keyakinan untuk kuliah di Harvard tinggal bagaimana mimpi itu melahirkan upaya real dan strategi agar bisa diterima di sana. Berikut beberapa hal yang sedang dan akan saya usahakan sebagai upaya mewujudkan mimpi kuliah di Harvard.
Penelitian
Saya berencana mengambil kuliah master bidang Antropologi Budaya, dari hasil penelusuran saya mengenai persayaratan masuk Harvard, calon mahasiswa diwajibkan memiliki setidaknya dua hasil penelitian ilmiah yang layak untuk dipublikasikan. Calon mahasiswa diminta untuk mengirimkan hasil penelitian tersebut dalam bentuk laporan hasil penelitian. Saat ini saya sedang berupaya melakukan penelitian bidang budaya. Bidang ini sengaja saya pilih di samping karena berhubungan dengan jurusan saya sekarang ini (Linguistik, Ilmu Budaya), budaya juga mempunyai kelebihan lain jika ditilik dari keanekaragaman budaya yang dimiliki Indonesia. Kesempatan untuk melakukan penelitian bidang ini terbuka lebar di samping mempunyai nilai jual yang tinggi. Bagi saya menunda studi selama setahun tidaklah menjadi masalah asalkan aspek ini bisa direalisasikan.
Bahasa non-Inggris
Beberapa bidang studi di Harvard mensyaratkan penguasaan bahasa tertentu, misalnya jika seseorang akan mengambil bidang kajian Islam (Islamic Studies) disyaratkan mengetahui bahasa Arab paling tidak paham Nahwu-Syorof begitu juga dengan bidang budaya, misalnya budaya Asia maka penguasaan salah satu bahasa di Asia merupakan suatu keharusan. Intinya penguasaan bahasa lain di samping bahasa Inggris merupakan pra-syarat untuk bisa diterima di universitas bergengsi ini.
Bahasa Inggris
Beasiswa Fulbright adalah jalur yang biasa digunakan mahasiswa Indonesia setidaknya untuk tahap awal masuk di Harvard. Beasiswa ini disamping mensyaratkan nilai TOEFL yang lumayan tinggi (minimal 550) juga kemampuan menulis dalam bahasa Inggris misalnya untuk menulis Study Plan dan kelengkapan berkas lain. GRE (Graduate Record Examination) semacam tes untuk mengukur potensi akademik yang mencakup Verbal Reasoning, Quantitative Reasoning, Analytical Writing dan Critical Thinking Skills yang kesemuanya perlu dikerjakan dalam bahasa Inggris. Dari sini dapat dipahami bahwa penguasaan bahasa Inggris yang dimaksud bukan semata-mata kemampuan percakapan (speaking) namun lebih dari itu mencakup semua aspek bahasa Inggris. Sehingga jika ingin kuliah di Harvard terutama melalui jalur beasiswa Fulbright (semua jalur masuk Harvard mensyaratkan kemampuan ini) maka kemampuan ini harus saya asah mulai dari sekarang.
Mengasah Kemampuan Analitik
Seperti disebutkan pada point sebelumnya bahwa GRE sebagai tolak ukur potensi akademik disyaratkan untuk mendaftar di Harvard. Syarat yang satu ini sepertinya kurang mendapat perhatian serius dari sebagian besar mahasiswa Indonesia yang punya keinginan melanjutkan pendidikan di Amerika. Banyak mahasiswa beranggapan bahwa TOEFL merupakan syarat utama untuk bisa lanjut di sana sehingga mereka sibuk mengejar skor TOEFL yang tinggi namun seakan melupakan persyaratan yang satu ini. Buku-buku mengenai GRE telah banyak dijual di toko buku sehingga tidak perlu lagi pusing memikirkan model soal yang diujikan dalam GRE. Belajar GRE merupakan keharusan sekaligus tantangan bagi siapa saja yang bermimpi kuliah di Harvard.
Mempertimbangkan Masuk Community College sebelum ke Harvard
Harus diakui masuk di Harvard bukan perkara ringan meskipun bukan hal yang mustahil. Untuk bisa mengecap pendidikan di sana ada banyak hal yang perlu dipersiapkan dan tentunya membutuhkan proses dan waktu yang lumayan lama. Setelah mendownload beberapa artikel dan video mengenai kuliah di Harvard, saya seakan mendapat saran untuk terlebih dahulu masuk Community College sambil terus menggali informasi, membuat persiapan dan yang lebih penting lagi membekali diri dengan pengalaman kerja. Community College adalah program singkat (selama delapan bulan) yang berorientasi pada dunia kerja. Program ini ditujukan bagi mereka yang ingin langsung bekerja, di Indonesia kurang lebih setara dengan program Diploma 3 (D3). Banyak program beasiswa yang menawarkan calon mahasiswa untuk menempuh pendidikan di Community College salah satunya program Fulbright. Tahun ini saya berencana mendafatar di program Community College Initiative Program (CCIP) salah satu program yang ditawarkan Fulbright.
Itulah beberapa hal yang saya persiapkan untuk mendaftar di kampus nomor satu duniaHarvard University. Pada awalnya saya ragu untuk bermimpi menempuh pendidikan di kampus ini. Jangankan mendaftar, mendengar namanya saja sudah terbayang hal-hal di luar kemampuan yang ‘sulit’ untuk direalisasikan. Pada akhirnya saya memilih untuk berjuang menaklukan ‘mimpi’ untuk merasakan suasana akademik di kampus yang telah menelorkan orang-orang besar, para pemimpin dunia ini. Saya berpandangan jika bermimpi saja sudah tidak berani bagaimana bisa merealisasikannya. Mereka, orang-orang dengan nama besar adalah mereka yang berjiwa besar, mereka itu telah berani bermimpi. Seringkali orang dipandang besar bukan karena tujuan akhir yang berhasil direalisasikan, namun karena proses yang telah ia lewati untuk menggapai mimpi itu. Thomas Alfa Edison adalah seorang ilmuan yang namanya sering disebut-sebut padahal ada banyak ilmuan yang telah menelorkan karya yang juga perlu mendapat apresiasi dan perhatian, mengapa demikian? Karena Edison telah berani bermimpi. Meskipun kondisi hidup yang dialaminya waktu itu begitu keras ditambah lagi sindiran guru dan teman-temannya, di kelas ia diaggap bodoh, namun Edison tetap teguh memegang prinsip merealisasikan mimpi-mimpinya sehingga pada akhirnya ia berhasil membuat temuan ‘bola lampu’ yang menggemparkan dunia. Mari bermimpi dan realisasikan. 
KITA ADA KARENA MIMPI-MIMPI KITA

Believe in my dream(s) -and try to visualisate it-

Kalo ditanya mau jadi apa, aku akan jawab : BANYAK!
Ini seriusan, jujur banget, aku pengen jadi banyak orang. *oke emang frasanya agak aneh*
Mimpiku adalah

1. jadi mahasiswa Pendidikan Dokter *buatS1* *pray for UNSRI*
2. bisa ngomong English dengan baik, benar, dan lancar serta punya skor TOEFL minimal 600
3. having ability to mastering Japanese and Arabic clearly *so I need any course for this stuff*
4. dapet beasiswa terus sepanjang kuliah nanti supaya Papa-Mama gak usah musingin biaya kuliahku *jadi aku harus belajar bener-bener banget*
5. dapet beasiswa untuk pendidikan ke luar negeri di tengah perjalanan S1
6. being an anouncer! di media apa pun, radio kek, tivi kek, apa aja yang mau nampung
7. jadi reporter acara travelling supaya bisa jalan dan makan tanpa bayar #mentalgratisan
8. being the next Indonesian Idol! #uyeaahhh *padahal gak bisa nyanyi* #fight
9. bisa maen alat musik, seenggaknya seonggok gitar aja, kalo bisa piano *bukan yg bisa ditiup*
10. lulus dengan kemampuan dan penguasaan materi yang terbaik di antara teman-teman seangkatan
11. schooling abroad without paying any cost for it! #mentalgratisan *buatS2* *fight for Oxford*
12. punya keluarga sakinah mawaddah warohmah di umur maksimal 25 tahun
13. ngajak Emak ke Tanah Suci *semoga panjang umur Emak sayang*
14. dapet pengalaman PTT dan jadi co-assistent di pelosok *yang lebih pelosok dari Pemali*
15. punya klinik sendiri di depan rumah *ini harus*
16. kerja di RUMKIT BERSAMA KAS_3G atau kerja di RS Umum di Bangka juga
17. punya bisnis sendiri *alat-alat kedokteran* supaya bisa nerusin cita-cita wirausaha Papa

Dari semua kepengenanku itu tentu saja terlihat jelas yang mana yang merupakan cita-cita terbesarku dan targetku untuk jadi pekerjaan tetap aku nantinya.
Just as you know lah, I madly wanna be a DOCTOR!!
Please pray for me, guys. So that I can change Indonesians mindset about doctor soon...

SAYA ADALAH...

Okay, sekarang saya merasa sedikit banyak 'tercolek' dengan apa yang saya dapat sebagai hasil membongkar habis isi blog orang. Hasilnya :


1. saya adalah orang yang mengaku suka menulis padahal belum sekalipun bisa menorehkan nama lewat lomba dibidang ini.
2. saya adalah orang yang mengaku suka sastra padahal menyusun kalimat pun masih sering salah
3. saya adalah orang yang mengaku suka Bahasa Indonesia padahal selalu mendapat nilai kecil di kelas (utk pelajaran ini)
4. saya adalah orang yang mengaku pemimpi yang optimis padahal sangat sering merasa pesimis
5. saya adalah orang yang mengaku simple padahal sering berlebihan menanggapi sesuatu
6. saya adalah orang yang mengaku energetic padahal sering kehilangan semangatnya tanpa sebab
7. saya adalah orang yang mengaku bisa menerima padahal sesungguhnya sulit (bukan tidak bisa)
8. saya adalah orang yang mengaku punya banyak mimpi padahal kadang malas berusaha menggapainya
9. saya adalah orang yang mengaku tanpa masalah padahal punya banyak dan selalu mencoba menyembunyikannya
10. saya adalah orang yang mengaku tidak suka membuat orang lain repot padahal sangat sering melakukannya

See? Kalian sudah tau kan saya ini seperti apa? Jadi tolong maklumi saya, maklumi kekurangan saya yang sengaja saya sembunyikan dibalik kata-kata saya. Maafkan saya yang terlalu apik berbicara meski sangat sering mengingkarinya. Maafkan saya, sungguh saya minta maaf. Sekarang saya sadar alangkah munafik-nya saya. Betapa pandainya saya menipu manusia. Sungguh, saya tidak memiliki maksud lain dibalik kata-kata saya selain untuk memotivasi diri saya sendiri supaya saya akhirnya bisa menjadi apa yang saya katakan. Semua hal ini hanya untuk mensugesti hati dan pikiran saya sendiri, bukan untuk menipu anda sekalian.

SEKALI LAGI, MOHON MAAFKAN SAYA....
MOHON DENGAN SANGAT
(PS. mengutip kalimat di film Kiamat Sudah Dekat)