Selasa, 30 Oktober 2018

Pandangan Pertama

Satu dari sekian tamu. Awalnya ia tak begitu memperhatikan gadis itu. Dari belakang figurnya biasa saja, tidak ada hal yang menarik darinya. Lelaki itu hanya melihat sekilas dari samping dan mendengar suaranya mengucapkan satu kata samar-samar karena ragu. Lalu ia pergi. Gadis itu juga.

Penasaran, ia bertanya pada temannya, apakah gadis itu akan kembali? Siapa namanya? Memang, klise sekali kedengarannya.

Tak lama, gadis itu memang kembali menemui temannya. Dengan kemampuan lihat dan dengar yang cukup minimal, gadis itu tidak menyadari apa yang terjadi di sekitarnya. Ketika ia bertanya dan temannya menjawab, ia bahkan tidak mendengar jelas jawabannya. Hanya sayup-sayup "Ia ingin berkenalan," yang ia dengar.

Kemudian gadis itu pergi bersama temannya tanpa bertanya lebih jauh. Mungkin malu, atau ragu dengan pendengarannya sendiri. Ketia ia sampai di gerbang dan menoleh ke kantor sebelah, lelaki tadi berdiri di depan gerbang seperti sedang berpatroli. Ia hanya mengangguk pelan sembari tersenyum sambil berlalu. Matanya yang rabun membuat gadis itu merasa diperhatikan dan ia semakin malu, khawatir terlalu percaya diri. Setelah gadis itu masuk ke mobil temannya dan berjalan pergi, lelaki tadi pun masuk lagi ke kantornya. Sungguh suatu kejadian yang menarik.

Mari kita lihat apa yang akan terjadi esok hari.

Minggu, 28 Oktober 2018

Dancing High Final Stage Euforia

Watching dancing high was such a roller coaster to my feelings. Too much power, courage, tears, love and regrets that they potrayed in spare of 8 episodes. I know it was just some fragments of their actual struggles. Those teens were so amazing that even an adult like me feel so weak against them. They have much bigger dream than mine and they really fought for it. Not just sitting and watching like some spectator.

Maybe I already passed half of my journey, but I really hope that I can show the world what it means to be me.