Sabtu, 07 April 2012

Kesalahan Lazim dalam Pengobatan Diri Sendiri




DALAM pengobatan diri sendiri tanpa menggunakan resep dokter, dapat bermanfaat bila melaksanakannya dengan baik dan tepat. Tetapi banyak persepsi yang salah dalam menggunakan obat yang banyak dijalankan masyarakat.

Penggunaan obat-obatan dengan persepsi yang salah dapat menimbulkan suatu dampak yang tak baik. Karenanya, persepsi yang salah haruslah diperbaiki.

Berikut kesalahan yang lazim dilakukan seorang pasien dalam pengobatan diri sendiri, seperti dipaparkan Prof Dr Rianto Setiabudy, farmakolog dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dalam journalist workshop mengenai penggunaan obat yang baik dan benar, FX Senayan, Jakarta, Kamis (29/3/2012).

Mengobati flu dengan antibiotika

"Flu disebabkan oleh virus, tidak dapat disembuhkan dengan penggunaan antibiotik".

Penggunaan vitamin berlebihan

"Vitamin adalah senyawa organik yang diperlukan tubuh dalam jumlah kecil untuk mempertahankan kesehatan".

Menyisakan obat untuk "sakit yang akan datang".

"Jika sakit dan berobat ke dokter lalu diresepkan sejumlah obat. Konsumsilah hingga selesai dan habis. Jangan disisakan sebagai stok, misalnya. Konsumsi obat yang diresepkan dokter hingga habis, walau kondisi sudah merasa jauh lebih baik atau merasa sembuh. Agar pengobatan atau penyembuhan itu berlangsung total."

Menggunakan obat dokter yang terlihat manjur untuk orang lain

"Seperti kaca mata, jika si A memakai kacamatanya terasa baik, belum tentu si B yang memakai kaca mata yang sama, dapat merasa baik juga. Semua harus disesuaikan dengan masing-masing kondisi pasien." (tty)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar