Kamis, 04 Juni 2015

Tanpa Judul (2)

Senyum itu masih di sana.
Aku lagi-lagi menghindari tatap matamu yang setajam elang.
Aku tak pernah mampu menerka isi kepalamu, apalagi hatimu. Kamu yang menyimpan semuanya untuk dirimu entah mengapa macam mencoba membagi.
Mungkin aku terlalu merasa, aku terlalu berharap. Pribadimu memang tak sama dengan orang biasanya. Kamu unik. Mungkin karena itu pula aku tertarik. Meski tutur bahasamu tak cantik, namun getar pita suaramu sanggup membuatku tergelitik.

Madang, 2 Mei 2015
(Ketika di luar hujan lebat)

1 komentar: