Minggu, 11 November 2012

sadar menulis

Kepada : Saya yang sedang menulis

Menulis bukan sekadar merangkai kata. Menulis merupakan cara mengurai jiwa, merentangnya dalam huruf-huruf penuh balutan makna dan rasa. Menulis tidak dapat dilakukan begitu saja tanpa menyertakan hati di dalamnya.
Percayalah, hal ini nyata adanya.
Kalian yang tidak meletakkan hatinya dalam kata, mungkin merasa sebal membaca penuturanku ini. Santai saja, ini hanya opiniku. Menulis tanpa rasa hanya akan membuahkan tulisan hampa, tak berjiwa, tak berasa. Menulis tanpa rasa akan membuat jenuh penulisnya. Menulis sekadar memenuhi kewajiban, bukan karena dorongan hati.

Kawan, tolong ubahlah sudut pandang kalian. Nikmatilah tulisan, apa pun itu. Segala yang tau tulis, akan membawa kebaikan untukmu, jika kau memberinya jiwa. Juwa yang tulus, yang rela, yang penuh cinta.


*efek terlalu banyak menulis tulisan hampa (baca: laporan)*

2 komentar: