Sabtu, 02 Desember 2017

Iring-iringan

Pagi ini aku tersentak. Suara rebana bersahut-sahutan membuyarkan konsentrasiku saat sedang menonton ulang Flipped, one of the cutest teenage drama ever!
Lalu aku berlari ke ruang tamu, mengintip dari sela-sela kaca nako yang membatasi ruang tamu dan teras ibu kosku. Disana kulihat sepasang pengantin dalam pakaian adat Palembang berjalan perlahan melewati lorong sempit ini. Di belakangnya tampak barisan keluarga, penabuh rebana, dan gadis-gadis dalam pakaian adat lainnya yang kemungkinan besar adalah para penari untuk acara pembukaan. Aku tak bisa melepaskan senyum dari bibirku hingga akhirnya iring-iringan itu hilang dari pandanganku.

Aah, manisnya. A wedding ceremony doesn't have anything to do with location. A giant hall is not necesscary 'cause sometimes a mere houseyard is enough for the delight. Wish the Couple a happy ever after, a thorough life with each other where only death can set them apart.

Madang, 3 Desember 2017
11.00 (di tengah terik matahari Palembang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar