Rabu, 09 April 2014

Air Mata untuk Dewangga Muda

10/4/14

Ya Allah... Ini pertama kalinya aku merasa bersalah pada adikku. Aku yang sering mengabaikannya, adik laki-laki yang selalu kusayangi sejak lahirnya 14 tahun lalu. Aku jarang memperhatikan dunianya, memperdulikan lingkarannya, memahami inginnya.
Aku menyayanginya Ya Allah. Ketika Engkau hadirkan ia dalam mimpiku malam ini, aku tersadar seberapa besar sayangku padanya. Rasanya sungguh tak mampu nengacuhkan, tak bisa berpura-pura lupa apa isi mimpi yang Kau berikan, tak dapat melanjutkan tidurku dengan tenang sebelum larut dalam sujud dan derai bulir membasahi pipiku. Aku tak pernah tau apa yang Engkau rencanakan untuk hambaMu, tapi aku percaya bahwa semuanya telah Engkau atur untuk kebaikan dan itulah yang terbaik yang Engkau siapkan untuk kami.
Ya Allah aku menyayanginya. Aku tak ingin ia terluka karena ia merasa kakaknya yang bodoh ini meremehkannya, meski sebenarnya aku tak bermaksud. Harusnya aku tidak pernah berkata begitu padanya. Melafalkan frasa-frasa yang menyakiti hatinya hingga anak lelaki yang tinggi kebanggaannya pun menitikkan air mata, sampai ia bahkan tak mau mengantarku ke bandara.
Aku menyayanginya ya Allah. sehingga ketika Engkau menghadirkan ia dalam mimpiku aku tersentak. Betapa perlakuanku melukainya. Betapa tak perdulinya aku pada perasaannya. Betapa tak bergunanya aku sebagai seorang kakak untuknya.
Ya Allah, aku menyayanginya. Menyayangi satu Dewangga yang sekarang diambang dewasa dan kekanakan. Kumohon, jadikanlah adikku hambaMu yng taat, lelaki yang baik, anak yang berbakti kepada orang tua dan mencintai saudara-saudaranya, serta murid yang rajin belajar dan dapat meraih hal yang diingkankannya. Cintailah ia sebesar cinta orang tuaku kepadanya, kasihilah ia sebagaimana Engkau mengasihi aku ketika kecil ya Allah.
Terimakasih Ya Allah, ampunilah dosaku dan kabulkanlah doaku di sepertiga malam beriring rintik hujan ini.
Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar