Sabtu, 09 Juni 2012

08 Juni 2012

Pengalaman Pertama Bersama Ojek Payung


Subhanallah.
Ketika saya melangkahkan kaki keluar dari Gramedia Depok, derasnya hujan tak menghalangi pandangan saya kepada bocah-bocah kecil bertelanjang kaki yang membawa sebuah payung besar.
Sebenarnya saya membawa payung sendiri, tapi tepat saat saya hampir membuka payung saya, teman saya berkata "Lebih baik kita memakai jasa ojek payung saja". Saya pun menurut, kami menyewa payung dari seorang bocah yang kelihatannya lebih layak tertidur pulas di rumah daripada mencari nafkah di tengah hujan sore Kota Depok.
Tangan kecilnya berusaha menahan payung agar tetap melindungi kami. Alangkah mirisnya hati ini.
Dia hanyalah seorang siswa kelas 5 SD yang baru saja menyelesaikan UKK-nya dan dia harus melakukan pekerjaan, yang tampaknya, ringan hanya untuk mengumpulkan sedikit rupiah demi kelangsungan hidupnya.
 Dengan senyum tulusnya, dia menemani kami menanti angkutan kota yang akan membawa kami menuju rumah kami yang nyaman sambil memandangi kakaknya yang dengan sigap mengatur keluarnya kendaraan dari tampat parkir Gramedia. Kakaknya yang berdiri di bawah rinai hujan, tanpa payung, tanpa pakaian hangat.

Apa yang bisa kita lakukan agar tak ada lagi anak-anak lain yang mengalami nasib seperti ini?
Akankah kita hanya berdiam diri menanti perubahan datang dengan sendirinya?
Pertanyaan klise yang tak kunjung terjawab. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar